Rencana Pemerintah Belanda: Pengurangan Jumlah Pencari Suaka, Pengetatan Anggaran, dan Reformasi Pendidikan

Pada hari Jumat, pemerintah Belanda yang berhaluan kanan merinci rencana mereka untuk tiga tahun ke depan, dengan fokus utama pada pengurangan jumlah pencari suaka. Dokumen sepanjang 137 halaman ini memperluas strategi yang diuraikan pada bulan Mei, memberikan rincian lebih lanjut mengenai pelaksanaan sejak kabinet diangkat pada bulan Juni. Perdana Menteri Dick Schoof menekankan perlunya tindakan segera dan pengelolaan keuangan yang bijaksana untuk memastikan kesejahteraan masa depan, meskipun rencana ini mengungkapkan sedikit inisiatif baru di luar masalah imigrasi dan suaka.

Pemerintah berencana untuk menyatakan keadaan darurat suaka, yang memungkinkan mereka untuk mengabaikan persetujuan parlemen untuk langkah-langkah tertentu yang bertujuan mengurangi kedatangan baru. Usulan utama termasuk membatasi reunifikasi keluarga untuk pengungsi, menghapus kuota otoritas lokal untuk akomodasi pengungsi, dan membuat akomodasi pengungsi menjadi lebih dasar. Selain itu, pengungsi yang diakui mungkin tidak lagi otomatis mendapatkan izin tinggal permanen setelah lima tahun dan harus kembali ke negara asal mereka jika dianggap aman. Belanda akan mencari pengecualian dari UE untuk menyimpang dari perjanjian pengungsi Eropa dan mempertimbangkan pengurangan aliran pekerja asing yang kurang terampil serta migran pengetahuan.

Dalam pendidikan, pemerintah akan melanjutkan subsidi untuk makan siang gratis di sekolah dan memberikan kompensasi untuk kenaikan PPN pada buku sekolah, tetapi telah memperkecil rencana awal untuk memotong dana peneliti muda. Akan ada upaya untuk meningkatkan keterampilan dasar dan mengatasi kekurangan guru, dengan beberapa pemotongan anggaran pendidikan yang akan dilanjutkan sesuai rencana, seperti penghentian subsidi untuk kelas yang tidak dipilah di sekolah menengah. Universitas akan didorong untuk menggunakan bahasa Belanda lebih banyak dan membatasi jumlah mahasiswa internasional untuk menghemat biaya.

Langkah-langkah penting lainnya termasuk kenaikan pajak untuk perusahaan, komitmen untuk menghabiskan 2% dari PDB untuk pertahanan, dan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina. Kabinet akan melakukan pemotongan anggaran bantuan dan diplomasi luar negeri, memperkenalkan pengadilan konstitusi, dan mengurangi jumlah pegawai negeri. Selain itu, pemerintah merencanakan peningkatan hukuman untuk kejahatan dan tanggung jawab lebih besar untuk orang tua. Transisi sistem pensiun yang dijadwalkan pada tahun 2027 tidak tercakup dalam dokumen ini.

Polisi The Hague Tangkap 370 Demonstran Setelah Bubarkan Protes Extinction Rebellion di Jalan Tol A12

Pada Sabtu sore, polisi di The Hague menangkap 370 demonstran setelah membubarkan protes Extinction Rebellion di jalan tol A12. Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 17.00, ketika polisi mulai membersihkan jalan setelah protes mereka sendiri berakhir. Selama protes berlangsung, jalan tol tidak dapat diakses oleh kendaraan, dan proses pembersihan jalan memakan waktu hingga pukul 19.00 untuk membuka kembali lalu lintas.

Sekitar 1.000 demonstran terlibat dalam aksi tersebut, dan beberapa di antaranya membawa tenda dengan niat untuk bermalam di jalan tol. Demonstran tersebut menyatakan bahwa mereka berencana untuk tidur di lokasi sebagai bagian dari protes mereka terhadap kebijakan pemerintah.

Para demonstran memprotes subsidi pemerintah yang mereka anggap sangat besar untuk industri bahan bakar fosil. Mereka mengklaim bahwa pemerintah memberikan dukungan finansial hingga €46 miliar per tahun melalui berbagai bentuk, termasuk insentif pajak, skema investasi, dan dukungan lainnya.

Protes ini merupakan bagian dari upaya Extinction Rebellion untuk menarik perhatian terhadap apa yang mereka anggap sebagai dukungan yang merugikan lingkungan dan memperburuk perubahan iklim. Dengan aksi ini, mereka berharap dapat mendorong perubahan kebijakan yang lebih mendukung keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon.

Hari Monumen Terbuka 2024: Menjelajahi Sejarah Belanda secara Gratis di Seluruh Negeri

Pada Sabtu, 14 September, dan Minggu, 15 September, Hari Monumen Terbuka di Belanda menawarkan kesempatan untuk mengunjungi berbagai situs bersejarah secara gratis. Tahun ini, tema acara adalah “rute, jaringan, dan tautan,” menyoroti hubungan antara situs-situs bersejarah dan maknanya yang lebih luas.

Di Den Haag, pengunjung dapat menjelajahi ruang tunggu kerajaan di Stasiun Hollands Spoor. Di Amsterdam, ada kesempatan untuk mengunjungi bioskop bawah tanah yang menawarkan pandangan unik tentang sejarah dan budaya kota.

Di Groningen, pengunjung bisa menaiki trem yang ditarik kuda dan bus bersejarah, sementara di Eindhoven, tur gratis akan diadakan di Evoluon, museum ilmu pengetahuan yang dibangun oleh Philips. Di Rotterdam, depot lokomotif uap juga akan dibuka untuk tur dan berbagai kegiatan lainnya.

Di Utrecht, tur Maliebaanstation yang telah dipugar akan memperlihatkan stasiun bersejarah yang digunakan selama Perang Dunia II oleh Nazi untuk deportasi. Hari Monumen Terbuka ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk menjelajahi situs-situs ini tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian monumen dan subsidi yang tersedia untuk pemeliharaannya.